Disdikbud Kutim Dorong Intervensi Multidimensi Atasi Kompleksitas Isu Anak Tidak Sekolah

Purantara.id, Kutim – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur, Mulyono, menyoroti bahwa masalah Anak Tidak Sekolah (ATS) di wilayahnya adalah isu yang sangat kompleks, bukan sekadar masalah sektoral. Ia menjelaskan bahwa praktik pekerja anak terutama di sektor pertambangan dan perkebunan dipicu oleh kombinasi faktor kemiskinan ekonomi dan isolasi geografis di Kutim.
Mulyono menegaskan, persoalan anak putus sekolah tidak akan terselesaikan hanya dengan program bantuan sementara. Yang dibutuhkan adalah intervensi multidimensi yang menyentuh akar permasalahan dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Disdikbud menyerukan adanya rencana aksi yang kolaboratif lintas sektor untuk perbaikan sistemik, termasuk:
- Pembangunan infrastruktur pendidikan yang merata.
- Pemberdayaan ekonomi keluarga.
- Kampanye perubahan budaya.
- Penegakan regulasi untuk melindungi hak anak atas pendidikan.
Penanganan isu ATS ini menjadi prioritas utama dan menjadi fokus dalam proyek perubahan yang diikuti Mulyono. Upaya ini akan diperkuat dengan Rencana Aksi Daerah (RAD) yang konsep akademisnya dikembangkan melalui kerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Kerjasama ini bertujuan menghasilkan strategi berbasis bukti yang efektif untuk menjamin akses pendidikan bagi semua anak di Kutim, baik di kota maupun di pelosok kecamatan. (adv)




