AdvertorialKutai Kartanegara

Desa Perangat Selatan Miliki Wisata Embung Dumati yang Menjanjikan

Purantara.id, Infonesia – Sebuah wisata baru bernama Embunh Dumati, kini hadir di Desa Perangat Selatan, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Lahan tersebut awalnya adalah area rawa yang berhasil di ubah oleh Pemerintah Desa (Pemdes) menjadi pariwisata Embung Dumati. Dengan area seluas 2 hektar, yang berada di jalan poros. Wisata ini digadang-gadang sebagai sumber pendapatan baru bagi desa.

Kepala Desa Perangat Selatan, Sarkono, mengungkapkan bahwa telah menarik minat wisatawan sejak dibuka. Lokasinya yang strategis di jalan poros diyakini mampu menarik wisatawan lokal maupun luar daerah.

“Meskipun belum lama dibuka, tapi sudah banyak pengunjung yang datang,” ucapnya.

Nantinya, Sarkono dan jajarannya berencana melakukan pengembangan lebih lanjut melalui dana CSR dari PT Pertamina Hulu Sangasanga (PHSS) dan PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ).

Sebelumnya, dalam 2 tahun terakhir, Pihaknya telah menerima dana pembangunan dari dua perusahaan tersebut sebesar Rp. 400.000.000.

“Anggaran sebelumnya sudah kami gunakan untuk pembangunan embung, selanjutnya akan kami alokasikan untuk pengembangan dan perawatannya,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Wakil Ketua DPRD Kaltim Nilai Pergub Benkeu Menghambat Pembangunan Daerah

Pada tahun 2024, pembangunan wisata Embung Dumati akan dilanjutkan, seperti pembangunan sarana toilet, gazebo dan taman. Dirinya juga menginginkan adanya sarana edukasi bagi anak anak sekolah yang ingin melakukan study tour pada wisata di desanya itu.

Ia menjelaskan bahwa konsep yang direncanakan bukan hanya sekedar tempat rekreasi, melainkan juga sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan di sektor sosial, ekonomi dan pertanian.

“Sudah ada contohnya, pariwisata Lembah Asri, disana terdapat tempat pelatihan perternakan dan pertanian,” jelasnya.

Beliau berharap, Kolaborasi dengan pihak swasta pada wisata di daerahnya bisa berdampak bagi ekonomi masyarakat, sosial dan juga lingkungan.

“Target 2025 pariwisata dapat menjadi Pendapatan Anggaran Desa (PAD) yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes),” pesannya. (HF/Adv/Diskominfo/Kukar)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button