Pengcab Kagama Gelar Rakor di Kota Bontang
Purantara.id, Bontang – Program Desa Inklusif Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) bersama Kementerian Desa (Kemendes). Saat ini, berada di 238 Kota/Kabupaten di Indonesia.
Desa-desa tersebut dijaring atas usulan Pengda Kagama disetiap provinsi, setelah melalui evaluasi bersama di tingkat Pengurus Pusat Kagama, implementasi program Desa Inklusif bisa dijalankan.
Dalam pelaksanaan program tersebut Kagama melibatkan seluruh potensi alumni dan kemitraan dengan berbagai lembaga di daerah.
Salah satunya, Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah mendapatkan pendampingan dari Kagama sebagai “pilot project” Desa Inklusif.
Selain masalah tata ruang lahan yang sedang proses di Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN), saat ini tengah berlangsung Bimbingan Teknis (Bimtek) Desa Pintar yang dilaksanakan Satgas Desa Inklusif Kagama.
Sementara itu, proses tersebut berjalan, diharapkan sudah muncul usulan-usulan program serupa untuk dilaksanakan oleh Pengcab Kagama di Kota/Kabupaten lainnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, pada Sabtu, (20/02/22) kemarin, seluruh Pengcab Kagama se-Kalimantan Timur menggelar silaturahmi sekaligus koordinasi program.
Kegiatan ini berlangsung di Cafe Jimbaran Desa Bontang Kuala. Yang turut dihadiri Pengda Kagama Kaltim, Pengcab Kagama Bontang, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Samarinda, dan Balikpapan.
Turut bergabung dalam pertemuan tersebut Manajer CSR PT Pupuk Kaltim (PKT) Bontang, Direktur PT Kaltim Nusa Etika (KNE) dan Direktur PT Kaltim Industrial Estate (KIE) anak usaha PKT.
Kehadiran pimpinan perusahaan tersebut terkait dengan pembukaan komunikasi dan kerjasama pihak swasta untuk mendukung program Desa Inklusif maupun program Kagama yang lain.
Ketua Pengcab Kagama Kota Bontang, Ririn Sari Dewi, selaku penyelenggara pertemuan menyampaikan selamat datang kepada Pengcab Kabupaten/Kota lain yang hadir.
Selain itu, ia juga berharap pada pertemuan seperti ini dapat menjadi ajang tukar informasi dan saling mendukung antar Pengcab Kagama se-Kalimantan Timur.
Senada dengan hal itu, dikatakan juga oleh Penasehat Kagama Bontang, Nur Sahid, ia mengungkapkan dengan adanya program ini bisa terus dikembangkan dan diperluas.
“Selama ini kami sering bermitra dengan PT Pupuk Kaltim dalam penyelenggaraan program Kagama di Kota Bontang. Setelah adanya program Desa Inklusif harapannya kerjasama tersebut dapat dikembangkan bahkan diperluas dengan Pengcab Kagama lainnya,” ucapnya.
Ketua Tim Satgas Nasional Desa Inklusif Kagama, Didik Anggrat, dalam kesempatan itu, ia memaparkan konsep utuh dan program kegiatan Desa Inklusif baik yang sudah berlangsung di provinsi lain dan yang akan dilaksanakan di Kalimantan Timur nantinya.
“Presiden melalui Ketua Umum PP Kagama telah menyampaikan atensi pada Gerakan Desa Inklusif Kagama di seluruh Indonesia ini,” ungkap Didik.
Selain itu, Pengurus Pusat KAGAMA, Rizal Chaniago, yang turut hadir sepakat untuk membahas lebih lanjut aspirasi tersebut ke tingkat pimpinan UGM dan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud.
“Setiap kesempatan pertemuan dengan pimpinan UGM kami tidak pernah berhenti menyampaikan harapan adanya Ujian Masuk Mandiri UGM di Kaltim dan kebutuhan pemerintah daerah atas lulusan berbagai program studi yang langka di daerah,” jelasnya.
Berbagai persoalan di tingkat desa terutama yang bercirikan inklusi diharapkan terselesaikan semua. Hasil nyata program ini akan dilaporkan dan dibawa ke Istana Negara tahun ini.