Bangun Tol Bawah Air di IKN, Kepala BPJT Inginkan Teknologi Terbaik

Purantara.id, Jakarta – Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit berencana membangun tol bawah air di Ibu Kota Negara (IKN) tepatnya di Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (24/1).
“Bapak Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian menginginkan bahwa teknologi yang kita pakai itu adalah teknologi yang terbaik, salah satunya adalah memanfaatkan terowongan penyeberangan bawah air atau biasa disebut submersible crossing,” kata Danang Parikesit.
Dirinya menjelaskan, jika dikaitkan dengan koneksi, maka terowongan bawah air tersebut akan terhubung dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.
“Nanti akan ada satu tempat yang tersambung ke IKN. Nah disitulah, ketika ingin menyeberang sungai, maka akan menggunakan terowongan penyeberangan bawah air,” terangnya kepada wartawan Senin (24/1) siang tadi.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa terkait dengan lokasi untuk terowongan penyeberangan bawah air yang akan tersambung dengan jalan tol tersebut, Kementerian PUPR juga sedang mempersiapkan perencanaan teknis terincinya atau Detail Engineering Design (DED).
Dalam kesempatan sama, Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menyampaikan, bahwa rencana pembangunan tol bawah air tersebut bertujuan guna melindungi kawasan area lindung di sekitar IKN.
“Kita tidak ingin area lindung di kawasan tersebut dirusak, karena terdapat area rawa di sekitarnya. Sehingga akses konektivitas jalannya melalui tol bawah air,” jelas Endra.
Sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara Danis H Sumadilaga mengatakan, infrastruktur dasar akan menjadi prioritas dalam pembangunan IKN di Kaltim.
Menurutnya, sarana sumber daya air menjadi infrastruktur dasar yang akan disiapkan untuk pembangunan IKN. Sebab, pembangunan infrastruktur sumber daya air di IKN ini akan memprioritaskan dua hal.
“Prioritas pertama, yaitu bagaimana menyiapkan pengendalian potensi banjir melalui pembangunan drainase kawasan. Kemudian kedua, memastikan bagaimana sumber air baku untuk IKN bisa terpenuhi secara bertahap,” pungkasnya. (Bay)