AdvertorialDaerahSamarinda

Hepatitis Misterius Diduga Masuk Ke Samarinda, Komisi IV DPRD Kaltim Jadwalkan RDP Dengan Dinkes dan Disdik

Purantara.id, Samarinda – Seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun asal Kota Samarinda baru ini dikabarkan meninggal dunia diduga diakibatkan terserang penyakit hepatitis misterius.

Kementerian Kesehatan RI dalam laman resmi Kemenkes juga memberikan keterangan bahwa Indonesia saat ini terdapat 18 kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Kasus tersebut berasal dari Kalimantan Timur (Kaltim), Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), Kepulauan Bangka Belitung, dan DKI Jakarta.

Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim Ananda Emira Moeis berharap agar pemerintah sudah mulai melakukan sosialisasi terhadap kabupaten/kota dalam arti menjelaskan tanda-tanda atau ciri-ciri orang yang terindikasi hepatitis misterius dan seperti apa penanganannya.

“Saya harap pemerintah sudah mulai mensosialisasikan kepada kabupaten/kota dalam artian seperti apa tanda-tandanya, ciri-cirinya dan seperti apa penanganannya,” tegas Ananda Emira Moeis saat dikonfirmasi Purantara.id Sabtu (14/5/2022).

Menurut Ananda, perlunya mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat tidak terlepas dari bentuk upaya dalam pencegahan, sehingga masyarakat Kaltim khususnya tidak sampai terdampak dengan terus berkaca dari penanganan pandemi Covid-19.

BACA JUGA:  Pemerintah Kecamatan Muara Wis Hadirkan Mesin Pencacah Sampah

“Ini harus segera dilakukan karena di Jakarta kasusnya sudah ada tercatat, dan saat ini di Kota Samarinda dugaan suspeknya sudah masuk,” terangnya melalui telepon seluler.

Berangkat dari persoalan tersebut, Politisi Partai PDI-P itu menegaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim untuk mengambil langkah yang dinilai kongkrit ke depan.

“Kita akan RDP setelah kunjungan kerja. Saya akan sampaikan kepada Ketua Komisi agar kita bisa segera melaksanakan RDP, mudah-mudahan minggu depan bisa melakukan pertemuan,” pungkasnya.

Secara umum, hepatitis merupakan penyakit yang rentan terjadi pada anak berusia 15 tahun ke bawah, Ananda pun mengimbau kepada masyarakat termasuk ibu-ibu yang anaknya saat ini telah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk betul-betul mengarahkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan terus menjaga kebersihan.

“Imbauan kepada masyarakat untuk ibu-ibu yang anak-anaknya melakukan PTM betul-betul dikasih arahan supaya dapat menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan agar tidak tertular,” tandasnya.(Aw/Adv/KominfoKaltim)

BACA JUGA:  5 Kilometer Jalan Tanjung Harapan dan Bloro akan Terhubung

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button