Desa Purwajaya Siap Guncang Pariwisata Kukar dengan Penemuan Fosil Raksasa

Purantara.id, Kutai Kartanegara – Penemuan fosil batu berukuran sekitar 24 meter di Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, membuka potensi baru bagi pengembangan wisata berbasis pendidikan di wilayah tersebut. Saat ini, pemerintah desa sedang menyusun berbagai langkah strategis untuk menjadikan penemuan ini sebagai aset utama dalam pengembangan sektor pariwisata lokal.
Kepala Desa Purwajaya, Adi Sucipto, menjelaskan bahwa lokasi penemuan berada di RT 15. Ia menduga sebagian struktur fosil masih tertimbun di dalam tanah. Jika penggalian dilanjutkan dan dilakukan penelitian lebih lanjut, panjang keseluruhan fosil diperkirakan bisa mencapai antara 28 hingga 30 meter.
“Fosil ini sejauh ini telah diukur sepanjang 24 meter, dan kami yakin masih ada bagian lain yang belum berhasil diekspos. Jika estimasi ini benar, fosil ini berpotensi menjadi salah satu yang terpanjang di dunia,” ujar Adi pada Rabu, 21 Mei 2025.
Temuan tersebut dinilai memiliki nilai yang sangat signifikan dan berpotensi besar untuk dijadikan destinasi wisata yang memadukan aspek edukatif dan riset ilmiah. Meski proses ekskavasi mengalami beberapa hambatan teknis, pemerintah desa tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam mempercepat penanganan dan pengembangan area penemuan tersebut.
Adi menjelaskan bahwa pihaknya berencana untuk segera menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga terkait, baik dalam aspek teknis penggalian maupun dalam pengembangan pariwisata, agar potensi besar ini bisa dimanfaatkan secara optimal.
Di samping itu, pemerintah desa juga sedang menyiapkan replika fosil sepanjang 20 meter yang akan dipamerkan di Museum Samarinda. Inisiatif ini diharapkan mampu menarik minat masyarakat luas sekaligus mengenalkan kekayaan geologi Desa Purwajaya kepada publik yang lebih luas.
Selain fosil berukuran besar, Desa Purwajaya juga menawarkan pesona alam lain, seperti Puncak Danau Biru yang saat ini sedang dikembangkan sebagai tempat wisata. Perpaduan antara keindahan alam dan nilai edukatif membuat desa ini berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kutai Kartanegara.
“Purwajaya punya kesempatan besar untuk menjadi tujuan wisata utama. Kami akan terus mendorong pengembangan ini melalui kolaborasi dengan berbagai pihak terkait,” tutup Adi.