
Purantara.id, Samarinda – Banjir kembali melanda kawasan Samarinda dan sekitarnya pada Senin pagi (11/11/2024), akibat curah hujan yang terbilang tinggi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur mencatat banjir ini menggenangi sejumlah titik, termasuk Kelurahan Tanah Merah, Sungai Siring, Lempake, Jawa, hingga Jalan Panjaitan.
Menurut petugas pemantau BPBD Kaltim, Muriono, tim telah menerima peringatan dini dari BMKG terkait potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Samarinda, Kukar bagian timur, dan pesisir.
“Kami sedang berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, termasuk BMKG, Damkar, dan Dishub untuk mengantisipasi dampak hidrometeorologi,” ujar Muriono.
Hingga berita ini terbit , BPBD telah mencatat sedikitnya 12 jalan yang terdampak genangan air di beberapa wilayah. Selain itu, dua pohon tumbang dilaporkan di Jalan APT Pranoto dan Jalan Kelurahan Gunung Panjang, Loa Janan Ilir, yang sempat menghambat lalu lintas.
Selain genangan air, dampak dari banjir ini juga menyebabkan kepadatan lalu lintas di beberapa titik, terutama di Jalan Panjaitan dan Kebon Agung.
Akibatnya, sejumlah penumpang mengalami hambatan menuju Bandara APT Pranoto, dengan beberapa di antaranya dilaporkan tidak dapat mengejar jadwal penerbangan.
Muriono juga mengingatkan peringatan dini cuaca ekstrem telah disampaikan sejak September lalu, khususnya bagi wilayah-wilayah rentan di Kaltim, seperti Kutai Barat dan Mahakam Ulu.
“Kami mengupayakan edukasi bagi warga, terutama yang tinggal di bantaran Sungai Mahakam, agar mewaspadai banjir, pohon tumbang, dan longsor,” ucapnya.
Potensi hujan lebat diperkirakan akan terus berlangsung hingga Maret atau April 2025, dan BPBD berharap semua pemerintah daerah serta OPD terkait dapat meningkatkan kesiagaan serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai antisipasi risiko bencana hidrometeorologi.