AdvertorialDaerahRagamSamarinda

Ukur Kesadaran Olahraga di Masyarakat, Dispora Kaltim Inisiasi Program IPO

Purantara.id, Samarinda – Dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) telah menginisiasi sebuah program inovatif yang dinamakan Indeks Pembangunan Olahraga (IPO). 

Program komprehensif ini dirancang untuk mengukur dan mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui olahraga, dengan melibatkan berbagai aspek mulai dari ketersediaan fasilitas hingga prestasi atlet.

Menurut Suriani, Kepala Seksi Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga Dispora Kaltim, IPO mengadopsi pendekatan multidimensional yang mencakup sembilan indikator utama. 

Indikator-indikator tersebut meliputi ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten di bidang olahraga, aksesibilitas ruang terbuka hijau untuk berolahraga, tingkat literasi fisik masyarakat, tingkat kebugaran fisik, perkembangan personal melalui olahraga, dampak olahraga terhadap kesehatan, kontribusi olahraga terhadap perekonomian, serta prestasi atlet dan tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan olahraga.

“Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran publik akan signifikansi aktivitas fisik, dengan penekanan pada sembilan aspek yang saling berintegrasi,” jelas Suriani.

Sebagai tahap awal implementasi, Pihaknya telah menetapkan lima wilayah administratif untuk menjadi pilot project program Indeks Pembangunan Olahraga. Kabupaten/kota yang terpilih adalah Balikpapan, Penajam Paser Utara, Kutai Timur, dan Kutai Barat. Ke depannya, cakupan program ini akan diperluas hingga mencakup seluruh wilayah di Kaltim.

BACA JUGA:  Wabup Kukar Tinjau Pembangunan Jembatan Salok Api, Progres Sudah 35 Persen

“Tujuan utama pemilihan wilayah ini adalah untuk mengevaluasi dan mengukur tingkat perkembangan pembangunan olahraga di masing-masing daerah,” imbuhnya.

Sebagai bagian integral dari program IPO, Dispora Kaltim secara berkala menyelenggarakan kompetisi olahraga. Tahun ini, fokus utama kompetisi tertuju pada cabang pencak silat dan karate. Rencananya, pada tahun mendatang, cabang judo akan turut dipertandingkan.

Suriani mengamati antusiasme masyarakat terhadap olahraga yang begitu tinggi, sebagaimana tercermin dari usulan agar cabang olahraga yang dipertandingkan dapat berganti setiap tahun. Kendati demikian, Beliau juga menyoroti kendala berupa keterlambatan penyampaian informasi yang berdampak pada tingkat partisipasi masyarakat, terutama pada cabang pencak silat.

“Berdasarkan data kami, lebih dari 1.000 orang telah berpartisipasi dalam ajang karate. Akan tetapi, kendala keterlambatan informasi menyebabkan sejumlah besar peserta tidak dapat mengikuti lomba pencak silat,” tuturnya.

Selain itu, Dirinya menekankan bahwa program IPO dan berbagai kompetisi olahraga yang diselenggarakan oleh Dispora Kaltim bertujuan untuk menanamkan kebiasaan berolahraga dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Harapannya, inisiatif ini dapat mendorong peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Kaltim, mengingat data menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam aktivitas fisik masih tergolong rendah. (FY/Adv/DisporaKaltim)

BACA JUGA:  DPRD Kaltim Cepat Bertindak: Perjuangan untuk Memastikan Status Perumahan Kopri Loa Bakung

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button