Purantara.id, Samarinda – Tim Mini 4WD Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil meraih prestasi gemilang di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, meski cabang tersebut baru tampil sebagai eksibisi.
Tiga atlet Kaltim yaitu Tayyib Sultan, Adittia Kurniawan, dan Fandrayoda Kastara Gafilah, sukses meraih medali emas di nomor Indonesia Damper Class (IDC), serta satu perunggu di kelas Indonesia Open Class.
Meski dihadapkan dengan berbagai tantangan dan dinamika selama pertandingan, semangat dan kegigihan para atlet tetap membuahkan hasil.
“Ya, kami tampil maksimal walau ada dinamikannya. Kami berjuang sampai akhir, dan alhamdulillah dapat emas,” ujar Atlet, Tayyib Sultan dalam sebuah wawancara komunitas RRI Samarinda, Rabu (18/09/2024).
Salah satu anggota tim, Adittia Kurniawan, juga menyatakan optimisme mereka selama pertandingan.
“Kami yakin bisa bersaing, walau sempat ketinggalan sedikit, tapi kami yakin kami bisa,” tambah Addittia.
Pengurus Cabang Ikatan Motor Indonesia (IMI) Samarinda, Aloes, turut menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tim Mini 4WD yang berhasil mengharumkan nama Kaltim.
“Alhamdulillah, mereka bisa berhasil membawa pulang medali emas, ini membanggakan,” ucap Aloes.
Namun, ia juga mengungkapkan keprihatinannya karena para atlet harus menanggung biaya sendiri untuk berangkat ke PON XXI.
“Yang kita sayangkan, teman-teman ini berangkat ekshibisi tanpa biaya dari pemerintah, jadi mereka biaya sendiri,” ungkapnya.
Ia menyatakan, seluruh pengeluaran mulai dari tiket, penginapan, hingga biaya hidup selama di Aceh-Sumut ditanggung oleh para atlet.
Bahkan, kepulangan mereka ke Samarinda sempat tertunda karena harga tiket yang mencapai Rp3,4 juta per orang.
“Mereka berlima, sempat tertunda juga ingin pulang ke Samarinda karena tiket Rp3,4 juta satu orang,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap prestasi yang diraih oleh para atlet tersebut dapat diapresiasi oleh pemerintah provinsi Kaltim.
“Harapannya, mudah-mudahan pemerintah provinsi bisa memberikan sedikit bonus untuk teman-teman. Mereka sudah membawa nama harum Kaltim, bukan datang dengan nama sendiri, tetapi membawa nama provinsi Kaltim,” pungkasnya. (*)