Purantara.id, Samarinda – Dalam sebuah panggung gemerlap di Kampus Melati Samarinda, Nidya Listiyono, Ketua Komisi II DPRD Kaltim, muncul sebagai pahlawan baru dalam melawan ancaman Hoax dan perpecahan di Indonesia. Hadir untuk mendukung “Jaga Keutuhan NKRI,” acara monumental yang diinisiasi oleh Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Timur, Tio memberikan sorotan yang tak terlupakan.
Dalam momen peringatan Hari Santri dan Sumpah Pemuda, tema “Tolak Isu Hoax, Sara, Ujaran Kebencian, dan Politik Identitas Pada Pemilu 2024″ menjadi pusat perhatian. Nidya Listiyono, akrab disapa Tio, memberikan pujian setinggi langit untuk GP Ansor Kaltim dan pengurus NU Kaltim yang memimpin perang melawan disinformasi.
“Kegiatan ini luar biasa dan sangat positif. Selamat kepada GP Ansor Kaltim beserta seluruh jajaran dan pengurus NU yang mengadakan kegiatan ini. Saya pikir ini dapat menjadi barometer keikutsertaan seluruh elemen masyarakat terutama NU dan GP Ansor dalam menjaga kondusifitas Kaltim, kebhinnekaan hingga persatuan dan kesatuan NKRI,” ujar Tio dengan semangat membara.
Dalam pidatonya, Tio tidak hanya menyoroti urgensi menolak Hoax, tetapi juga mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam menjaga persatuan bangsa.
“Jaga kebersamaan, jaga kondusifitas. Kita rangkul generasi muda kita, ke depan jangan mudah terprovokasi hoax dan sebagainya,” serunya penuh semangat, (25/10/2023).
Sapto Setyo Pramono, anggota DPRD Kaltim yang turut hadir, memberikan nasihat bijak untuk generasi Z.
“Lebih memfilter informasi apapun, jangan mudah tergerak, jangan mudah terprovokasi, jangan mudah terhasut. Jangan sampai dengan jari tangan kita mengirimkan suatu hal yang dapat menimbulkan kebencian dan menimbukan suatu hal yang fatal,” kata Sapto dengan nada tegas.
Puncak acara ditandai dengan pelepasan 99 balon udara dan 9 burung merpati, simbol harapan untuk menjaga kebersamaan dan kesatuan bangsa. Dengan semangat positif yang berkobar, Nidya Listiyono dan para pahlawan anti-hoaks lainnya di Kaltim memberikan teladan berharga bagi Indonesia yang semakin membutuhkan persatuan di tengah arus informasi yang kompleks. (Fr/Adv/DPRDKaltim)
