AdvertorialKutai Kartanegara

Pemkab Kukar Gelar Kemah Santri dan Santri Berselawat untuk Peringati Hari Santri Nasional 2023

Purantara.id, Kutai Kartanegara – Kemah Santri yang dirangkai dengan Santri Berselawat, di Pondok Pesantren Ribatul Khail, Timbau Tenggarong menjadi momen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam memperingati Hari Santri Nasional, Sabtu (21/10/2023) malam.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt Asisten III Setkab Kukar Bidang Administrasi Umum, H Dafip Haryanto. Turut hadir Munsyid Ahbabul Mustofa Kaltim, serta Majelis Selawat Alas Roban, Kepala Kemenag Kukar H Nasrun, Kabag Kesra Setkab Kukar Dendy Irwan Fahriza, dan sejumlah pimpinan ponpes.

Dafip Haryanto saat membacakan pesan tertulis Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan ini merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Resolusi Jihad kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan. Peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata, melainkan semua orang, semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, dan mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan.

BACA JUGA:  Meriahkan HUT TNI Ke-77, Danramil Samboja Open Tournament Sepak Takraw

Kukar sendiri sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tinggginya kepada para pengasuh pondok pesantren yang telah memberikan sumbangsih nyata dalam membentuk karakter Sumber Daya Manusia (SDM) pesantren yang berakhlak mulia dan memiliki jiwa gotong royong yang tinggi.

Dirinya ingin kemah santri dijadikan ajang untuk membuka wawasan dan pemahaman agar menjauhi paham-paham radikalisme demi menjaga keutuhan NKRI dengan terus memupuk rasa cinta tanah air. Meski para santri bisa menjadi apa saja, namun seorang santri tidak boleh melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga agama, dan santri harus selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya.

Bagi santri, agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan. Menjaga martabat kemanusiaan adalah salah satu tujuan diturunkannya agama di muka bumi. Tidak ada satu pun agama yang menyuruh pemeluknya untuk melakukan tindakan yang merusak harkat dan martabat manusia.

“Sebagai insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, santri selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” pesannya. (Adv/Gn/Kmf/Kukar)

BACA JUGA:  Akses Kesehatan Makin Mudah: Puskesmas Pembantu Hadir di Bukit Biru

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button