Purantara.id, Samarinda – Bulan suci ramadhan adalah momen umat beragama muslim menjalankan kewajiban ibadah puasa. Akan tetapi di masa ini sangat rawan terjadinya musibah kebakaran yang biasanya disebabkan kelalaian masyarakat. Seperti kurang memperhatikan kesehatan listrik di rumah ataupun keadaan kompor menyala di dapur.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis menyampaikan memang tingkat eforia masyarakat di bulan suci ramadhan lebih tinggi dari biasanya, apalagi anak-anak yang suka bermain petasan tanpa pengawasan orang tua. Ananda sapaan karib Politikus PDI Perjuangan mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati. Apalagi di kawasan padat penduduk, Minggu (26/3/2023).
Meski begitu, Pemerintah pada dasarnya juga telah memberi larangan terhadap masyarakat untuk tidak bermain petasan yang memicu ledakan, kebakaran, dengan korban manusia atau barang. Sehingga perlunya masyarakat untuk lebih menempatkan posisi mana yang boleh dan tidak boleh di gunakan.
“Kalo anak-anak main tentu perlu pengawasan dari orang tua. Dan baiknya tidak di sarankan bermain petasan di daerah padat penduduk,” ujar Ananda.
Ananda pun menyarankan agar eforia anak di bulan ramadhan dapat dialihkan kepada aktivitas permainan bedug. Menurut Ananda, itu lebih positif dan menjadi sulut akan bencana.
“Ini bisa di buat oleh RT, atau karang taruna masyarakat. Termasuk orang tua dapat memacu kreatifnya membuat program menarik agar mencari perhatian anak-anak,” ujar Ananda.
“Asalkan besoknya libur. Karena di sana juga ada rasa kekeluargaan dan meningkatkan kesolidan diri,” sambungnya. (Fc/Adv/DPRDKaltim)
