Purantara.id, Berau – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menawarkan Kabupaten Berau untuk menjadi salah satu bagian dari Provinsi Kaltara. Hal tersebut diungkap langsung oleh Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang kepada para awak media.
Zainal Arifin mengatakan ajakan bergabung merupakan ide dan gagasan yang didasari pada sejarah terbentuk Provinsi Kaltara dimana Kabupaten Berau menjadi salah satu dari daerah suksesor terbentuknya Provinsi Kaltara.
“Ajakan bergabung adalah gagasan karena awal terbentuk Kaltara adalah Tarakan, Berau dan Bulungan. Berau ini dulu masuk sebagai suksesor,” kata Zainal.
Hal tersebut, sontak menjadi isu pembahasan di tengah masyarakat Kalimantan Timur. Tak terkecuali Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kallimantan Timur dan Kalimantan Utara (PKC PMII KALTIMRA) Sainudin yang ikut bersuara.
Pemuda yang akrab disapa Zay ini mengatakan bahwa sangat wajar Berau menjadi Rebutan, tak dapat dipungkiri, selama ini kehadiran Berau sangatlah mendongkrak daya tarik pariwisata Kaltim. Sejumlah tempat menarik di Berau selalu jadi destinasi favorit wisatawan lokal maupun internasional. Hal tersebut juga menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim. Beberapa perusahaan tambang batubara besar juga berlokasi di Berau.
“Berau ini sangat potensial, mulai dari pariwisata, hutan hingga Batubara, hal – hal itu bisa menjadi penyumbang pendapatan daerah, jadi wajar jika saat ini menjadi rebutan dua provinsi,” ujar Zay.
Zay juga menjelaskan bahwa, perpindahan administratif seperti halnya pindah provinsi bukan hal yang bisa dilakukan sembarangan. Pemerintah Berau harus memikirkan matang – matang terkait isu perpindahan provinsi ini. Jangan sampai merugikan masyarakat Berau itu sendiri.
“Harus digaris bawahi bahwa perpindahan provinsi memerlukan persetujuan rakyat itu sendiri, jangan hanya karena nafsu segelintir elit politik. Masyarakat Berau yang menanggung dampaknya,” sambungnya.
Zay juga menyampaikan bahwa yang harus dilihat adalah seberapa besar kontribusi yang akan dan telah diterima Berau Jika pindah provinsi atau tetap di Kaltim. Selama ini menurut Zay Berau masih tertinggal dari sisi Infrastruktur.
“Dilihat dari kontribusi kedua pemerintah provinsi ini baik Kaltara maupun Kaltim tidak dapat menjamin kesejahteraan warga berau, apalagi hari ini berau secara infrastruktur masih tertinggal dengan daerah lain, pun tidak menjamin ketika Berau bergabung dengan Kaltara akan langsung menjadi maju, Kaltara sendiri masih tertinggal secara infrastruktur” jelas Zay.
Sementara itu, Gubernur Kaltim, Isran Noor, menyatakan bahwa keputusan pindah provinsi diserahkan langsung kepada warga Berau.
“Terserah saja. Kita ini kan rakyat yang mengatur. Rakyatnya (Berau) mau atau enggak,” pungkas Isran.