AdvertorialKutai Kartanegara

Pelatihan Anyaman Purun Desa Sabintulung Diapresiasi Pemkab Kukar

Purantara.id, Kutai Kartanegara – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menyampaikan apresiasi atas langkah – langkah nyata dari program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) dari PT Kencana Agri Ltd.

“Berbicara TJSP hal yang dilakukan perusahaan sangatlah tepat dengan memfasilitasi pelatihan anyaman purun untuk masyarakat setempat ini, yaitu pemberdayaan manusia agar bisa menggunakan kekuatan sendiri dalam berusaha. Ini bagus sekali pelatihnya juga didatangkan langsung dari Semarang dan yang dilatihpun sudah terampil dalam menganyam purun sehingga sentuhannya tidak terlalu lama dan ini sangatlah luar biasa,” kata Edi Damansyah pada saat meninjau pengrajin purun, di Serapo Belian Desa Sabintulung Muara Kaman, Minggu (16/10).

Pemkab Kukar menyambut baik apa yang sudah dilakukan berkaitan dengan ekonomi kreatif harus didorong dengan baik. Ia menyerankan agar pengrajin pun membentuk kelembagaan, sehingga aspek legalnya bisa berjalan dengan baik, karena bantuan dari pemerintah tidak akan diberikan ke perorangan tapi kelompok.

Dalam tahap perjalanannya nanti sebagai mitra pemerintah yaitu Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), akan membantu mempromosikan dan membawa para pelaku usaha atau pengrajin kesetiap mengikuti expo di luar Kukar agar mempunyai jejaring dan konsumen baru.

BACA JUGA:  Peduli Nelayan dan Pembudidaya Ikan, Camat Loa Kulu Gencar Dorong Program Perikanan

Di era didigitalisasi lanjut Edi sangatlah ampuh dalam mempromosikan produk yang dihasilkan, bisa melalui media sosial dan lain sebagainya.

Ia meminta agar masyarakat desa Sabintulung bisa menekuni anyaman purun sebagai produk unggulan dimana sekarang setiap desa berlomba – lomba untuk mewujudkan salah satu keunggulan

“Kadang problem ditemukan setelah pasar ditemukan nantinya kadang tidak bisa mempertahankan produksi itu secara berkelanjutan, untuk itu jangan sampai ini terjadi kedepan,” ucapnya.

Ia berharap pihak perusahaan terus mengawal kegiatan anyaman purun tersebut hingga berkembang dan berhasil memproduksi dan menjual ke luar.

“Untuk itu harus dihitung dulu biaya produksinya berapa agar bisa mendapatkan biaya pemasarannya,” tutupnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button