AdvertorialDaerahSamarinda

Petani Kaltim Belum Sejahtera, Samsun Sorot Dukungan Pemerintah Belum Maksimal

Purantara.id, Samarinda – Hari Tani Nasional diperingati setiap tanggal 24 September. Hal ini sebagai wujud mengenang sejarah perjuangan kaum petani agar terbebas dari penderitaan sesuai dengan persetujuan Presiden Soekarno pada tahun 1960.

Wakil Ketua DPRD Kaltim, dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Muhammad Samsun berpendapat jika petani sampai dengan saat ini masih jauh dari kata sejahtera.

Samsun menilik bahwa itu dapat dilihat dari masyarakat petani yang kerap kesulitan untuk berproduksi maksimal karena terkendala di harga pupuk penyakit atau kelas kesah petani adalah ketika sedang panen namun harga anjlok justru sebaliknya jika tidak panen harga jual malah naik.

“Hukum pasar seperti itu yang terjadi ketika produksi melimpah maka harga akan turun,” tutur Samsun.

Diketahui, masyarakat sekarang mampu berproduksi melimpah, akan tetapi mereka perlu sarana dan prasarana pertanian mulai dari pengairan, bibit unggul, hingga pupuk.

“Namun masyarakat kerap kesulitan mendapatkan pupuk, pun dapat pasti harganya tinggi. Akhirnya produksi petani tidak bisa mencukupi biaya hidup. Sementara jika tidak diberikan pupuk maka produktivitas akan menurun. Ketika itu, berarti pendapatan petani menjadi kecil,” tandas Samsun, Sabtu (24/9/2022).

BACA JUGA:  Polres Kota Bontang Gelar Konferensi Pers, Sampaikan Capaian di Tahun 2021

Makanya perlu adanya campur tangan pemerintah. Kehadiran pemerintah untuk mengatur regulasi distribusi pupuk dan mencari pupuk yang relatif lebih murah dibandingkan harga sekarang.

“Berbicara dukungan pemerintah, saya tidak melihat ada keseriusan terhadap petani kita,” ungkap Samsun.

“Kita lihat dari permasalahan Agraria, permasalahan lahan yang banyak lahan pertanian justru dialihfungsikan menjadi lahan tambang. Ini bentuk keberpihakan pemerintah terhadap petani kita. Jika dilihat lagi dukungan APBD dari pemerintah untuk pengembangan pertanian sangat minim sekali,” sambungnya.

Kalau dari jumlah Rp15 triliun, yang diberikan kepada Dinas Pertanian itu paling tidak sekitar Rp65 miliar saja, bahkan tidak sampai satu triliun.

“Masih jauh sekali, padahal saya lihat banyak sekali program-program yang harus dilakukan oleh dinas pertanian tanaman pangan dan dinas-dinas terkait dengan pertanian dalam arti luas untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Timur,” jelasnya. (Bap/Adv/DPRDKaltim)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button