AdvertorialDaerahSamarinda

Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Cenderung Meningkat

Purantara.id, Samarinda – Tingkat inflasi pertumbuhan ekonomi Kaltim hingga 2022 ini dinilai tahan terhadap nilai tukar dan cenderung lebih kuat jika dibandingkan dengan negara lainnya. Cadangan devisa juga terbilang banyak.

Ungkapan tersebut disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Ely Hartati usai melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw) Kaltim, Ricky P Ghozali di Gedung D Sekretariat DPRD Kaltim, Senin (20/6/2022).

“Berbicara tentang ekonomi, tingkat inflasi pertumbuhan Kaltim luar biasa bahwa ekonomi kita sangat kuat dan tahan nilai tukar. Kita juga tidak hancur, tidak seperti Negara lain. Cadangan devisa juga sangat banyak,” tutur Ely Hartati dikonfirmasi awak media.

Hal senada disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono. Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Kaltim dilihat secara keseluruhan meningkat namun mengalami perlambatan karena pengaruh dari ekonomi global akibat terjadinya perang Ukraina-Rusia.

Nidya Listiyono menyebutkan, tiga krisis yang ditimbulkan dari perang tersebut antara lain, pertama berkaitan dengan energi. Ini karena Rusia adalah salah satu penghasil energi yang dibutuhkan beberapa negera termasuk makanan.

BACA JUGA:  Dispora Kaltim Gelar Pelatihan Wirausaha Bagi Para Atlet

Terjadinya krisis ekonomi di beberapa negara ini juga dinilai karena Rusia dianggap cukup cerdas dalam membuat strategi ekonomi.

“Misalnya, ada orang yang mau beli energinya, itu boleh dilakukan tetapi harus menggunakan uang rubel. Dan ini tidak semua negara mau melayani. Jadi artinya secara dampak globalnya itu yang menyebabkan perlambatan-perlambatan aktivitas ekonomi,” tukas Nidya Listiyono.

Tetapi kata pria yang kerap disapa Tio, pihaknya tetap berharap ekonomi Kaltim terus bertumbuh meski memang dibarengi dengan inflasi. Seperti halnya inflasi kenaikan harga BBM, PLN sampai PDAM.

Dia juga mengatakan, pemerintah sangat diperlukan untuk memproteksi terutama para pengusaha atau pelaku UMKM di Kaltim. Karena ini bisa membantu menekan terkait dengan inflasi.

“Mudahan pemerintah bisa segera menekan terkait inflasi ini. Tadi BI juga sudah menyampaikan semua terkait pertumbuhan UMKM, bahwa perbankan dan pemerintah harus fokus membantu UMKM bertumbuh. Maka pencapaian kredit kepada UMKM yang ditargetkan 30 persen.”

“Hari ini menurut catatan BI itu kurang lebih masih tercapai 14 persen dengan target pertumbuhan UMKM di Kaltim yakni 30 persen,” sambung Tio.

BACA JUGA:  HMI Cabang Samarinda Tuntut Copot Camat yang Arogan

Sementara itu, KPw BI Kaltim Ricky P Ghozali mengatakan, secara umum pihaknya akan terus membangun kerjasama antara DPRD dengan BI. Kemudian, nanti akan ditindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan lainnya.

Hal tersebut untuk memberikan suatu bentuk yang lebih nyata dari kesepakatan-kesepakatan dan bentuk real dari kerjasama yang akan dilakukan untuk pertumbuhan ekonomi Kaltim.

“Bertambah pertumbuhan positif sudah ada analisa-analisa tapi memang belum ada yang resmi, tapi semua analisa mengatakan akan ada pertumbuhan positif kepada Kaltim ataupun kepada nasional itu yang harus kita lihat pertumbuhan ini supaya Kaltim juga berdampak lebih bagus lagi,” pungkasnya.(Aw/Adv/KominfoKaltim)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button