Purantara.id, Samarinda – Pembangunan IKN Nusantara sempat dikhawatirkan akan membawa dampak pada lingkungan, diantaranya banjir. Terkait hal itu, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun, mengatakan banjir yang terjadi saat ini mulai dialami seluruh wilayah di Kaltim. (20/4/22).
Samsun, mengaku banyaknya luasan hutan yang terpaksa diubah menjadi perkotaan.
“Saat ini saja, ketika pembangunan IKN Nusantara baru akan dimulai, nyaris di seluruh wilayah penyangga sudah kebanjiran, terutama ketika musim hujan dan air pasang,” ungkapnya.
Khusus di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), banjir seperti sudah menjadi langganan di tiga kecamatan yang berdampingan langsung dengan IKN Nusantara, yaitu Semoi, Sepaku dan Senoni.
“Memang sekarang bukan di Kawasan Konservasi Perairan (KKP) banjir, tapi di daerah yang sudah di huni oleh masyarakat juga banjir. Padahal, seperti Sepaku, Semoi dan Senoni itu mungkin akan menjadi daerah penyangga pengembangan, tapi yang terjadi sekarang memang seperti itu,” terangnya saat menjadi narasumber di salah satu stasiun radio lokal.
Politisi PDI-Perjuangan ini menyebut, penyebab banjir di Kaltim, khususnya di Kukar karena terjadinya kerusakan alam, lantaran maraknya aktivitas pertambangan yang dilakukan secara liar dan sporadis.
“Semua ini terjadi karena kerusakan alam, kerusakan lingkungan, karena daerah itu banyak ditambang. Kalau kita lihat dari ketinggian, sudah tidak ada lagi penyangga, banyak daerah gundul, seperti di Kecamatan Samboja,”
Dirinya pun mengingatkan kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait pembangunan IKN Nusantara, bahwa kondisi sungai di Kaltim memiliki keunikan dan ciri khas. Dimana, beberapa sungai yang menjadi penadah air ketika musim penghujan, tapi tidak ada sumber tanah yang cukup. Sehingga untuk pembangunan IKN, Samsun berharap kondisi itu dijadikan antisipasi.
“Kita perlu perhatikan cirinya sungai di Kaltim, Karena, ketika hujan, debit air naik luar biasa sehingga banjir. Tapi kalau kemarau tiba ikut kering, ini ciri-ciri sungai di Kaltim,” pungkasnya. (Kmf/Adv/Hb)