BalikpapanDaerahEkonomi & Bisnis

Presiden Jokowi Beri “Karpet Merah” untuk Maporina

Purantara.id, Balikpapan – Masyarakat Petani dan Pertanian Organik Indonesia (Maporina) wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) beserta 13 pengurus wilayah lainnya dilantik pada Senin (22/2).

Pelantikan tersebut di gelar secara online, setelah pengurus Pusat Maporina dilantik di Jakarta. Masa kepengurusan Maporina yang dilantik untuk periode 2022-2027.

Ketua Pusat Maporina, Subandriyo, menyampaikan Maporina hadir untuk dapat mewujudkan membanggakan profesi sebagai petani baik untuk diri sendiri dan masyarakat. Sengaja tema yang diambil dalam pelantikan pengurus pusat dan wilayah se-Indonesia ini adalah Niti Bumi artinya Merawat Bumi.

“Organisasi ini dituntut mampu menjaga dan merawat bumi. Sehingga pengelolaan pertanian yang dilakukan, hendaknya harus ramah dengan lingkungan,” ujar Subandriyo.

Foto Pelantikan Secara Online Pengurus Maporina Wilayah Kaltim.

Dalam pelantikan tersebut hadir pula secara online Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam sambutannya mantan Gubernur DKI Jakarta ini sangat mendukung hadirnya Maporina dalam mengembangkan petani dan pertanian organik di Indonesia.

Dimana terang Jokowi, petani-petani organik perlu diberi karpet merah, agar bisa lebih berkembang kiprahnya.

“Semoga Maporina dapat meningkatan kesejahteraan petani dan pertanian yang berkelanjutan di Indonesia ke depannya,” harap Jokowi.

BACA JUGA:  Pergub 49/2020 Akan Direvisi, Wakil Ketua DPRD Kaltim Optimis Serapan Anggaran Pemprov Tetap Maksimal

Ketua Maporina Wilayah Kaltim, Bintang Sinambela, berserta jajarannya menyampaikan program unggulan di Kaltim setelah dilantik pada Pengurus Pusat. Dimana ke depan untuk Maporina wilayah Kaltim melirik lokasi-lokasi bekas area tambang untuk dilakukan penghijauan.

Upaya penghijauan ini menurut Bintang merupakan semangat dari Niti Bumi atau Merawat Bumi, di bumi Kaltim yang memang banyak area wilayah bekas tambang yang tidak di kelola dengan baik.

“Maporina Kaltim ingin melakukan penghijauan bekas tambang. Upaya ini untuk memperbaiki alam jadi hijau kembali, mengurangi pemanasan global, menyerap lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan mencegah banjir,” pungkas Bintang.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button